Selasa, 15 Agustus 2017

MENGIDENTIFIKASI JENIS-JENIS ARSITEKTUR DAN INFRASTUKTUR PADA INDUSTRI LAYANAN ISP

MENGIDENTIFIKASI JENIS-JENIS ARSITEKTUR DAN INFRASTUKTUR PADA INDUSTRI LAYANAN ISP

Sebelum membangun infrastruktur IT, maka perlu dibuat terlebih dahulu arsitektur IT. Arsitektur IT adalah cetak biru yang menerjemahkan strategi perusahaan menjadi rencana sistem informasi. Arsitektur IT dibuat berdasarkan strategi perusahaan. Melalui pemahaman terhadap setiap strategi, maka arsitektur dapat dibuat dalam cetakbiru, yang kemudian menjadi landasan pembuatan infrastruktur. Jadi hal utama yang dipikirkan secara strategic terkait dengan infrastruktur IT adalah:

1.      Business Strategy, Strategi bisnis perusahaan yang mencakup visi, misi dan tujuan bisnis perushaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2.      IT Strategy, Strategi perencanaan arisitektur dan infrastruktur perusahaan.
3.      Information Technology, Mengetahui dan mengikuti perkembangan Teknologi Informasi. Karena perkembangan dunia ITyang pesat harus diimbangi dengan kecepatan didalam antisipasi dan reaksinya.

Pendekatan Enterprise architecture (Arsitektur enterprise), yang digunakan untuk logika pengaturan dan perencanaan untuk seluruh organisasi, bertujuan menentukan bagaimana teknologi informasi akan mendukung proses bisnis. Cara ini diawali dengan mengidentifikasi proses inti perusahaan dan bagaimana mereka akan bekerja sama, bagaimana sistem TI akan mendukung proses bisnis, kemampuan teknis standar dan kegiatan untuk semua bagian dari perusahaan, dan pedoman untuk membuat pilihan.

Ada beberapa prinsip yang dapat menjadi landasan diantaranya sebagai berikut:
Ø  Kemudahan penggunaan, artinya Arsitektur TI akan meningkatkan kemudahan penggunaan dalam membangun dan mendukung arsitektur dan solusi berbasis pada arsitektur.
Ø  Satu titik pandang, dalam hal ini Arsitektur TI akan memungkinkan secara konsisten, pandangan yang terintegrasi dari bisnis, terlepas dari jalur akses.
Ø  Beli daripada membangun, dalam pengadaan aplikasi, komponen sistem, dan kerangka kerja yang memungkinkan akan dibeli kecuali ada alasan kompetitif untuk mengembangkan mereka secara internal.
Ø  Kecepatan dan kualitas, dalam memutuskan arsitektur, akan dibuat dengan penekanan pada mempercepat waktu untuk memasarkan solusi, sementara tetap mempertahankan tingkat kualitas yang diperlukan.
Ø  Fleksibilitas dan kelincahan, sebuah Arsitektur TI akan menggabungkan fleksibilitas untuk mendukung perubahan kebutuhan bisnis dan memungkinkan evolusi arsitektur dan solusi yang dibangun di atasnya.

Arsitektur ISP
1.      Jaringan Warnet Berbasis Wireless ISP
Umumnya, jaringan warnet yang menggunakan Wireless ISP menggunakan Mikrotik sebagairouter, freeBSD/Linux sebagai proxy server yang dipakai untuk menyimpan cache halaman web, biar lebih cepat ditambah billing server serta client.  Variasi dari diagram ini cukup banyak, tergantung dari kebutuhan dan kreatifitas yang membuat jaringan, misalkan di warnet dibutuhkan Fileserver untuk menyimpan Film, sofware dan update antivirus, kita bisa menambahkan 1 komputer server yang kita letakan dijaringan Lokal.  Biasanya File server juga menggunakan Linux sebagai servernya.

2.      Jaringan Warnet Berbasis Speedy
Tidak jauh berbeda dengan jaringan warnet berbasis wireless ISP, perbedaannya ada ada di koneksi ke internet, jika pada diagram pertama menggunakan Radio Wifi, maka di jaringan Speedy diganti dengan Line telepon. Mana yang bagus? Dua duanya bagus. Yang lebih penting, mana yang sesuai kebutuhan anda dan Infrastruktur mana yang ada di daerah anda.

3.      Jaringan Kantor Kecil
Tidak jauh berbeda dengan jaringan warnet berbasis speedy, cuman perbedaannya, biasanya di kantor-kantor kecil tidak menggunakan mikrotik, langsung dari modem masuk ke switch/ Access Point tanpa ada pengaturan bandwidth. Ini yang saya lihat di beberapa kantor. Biasanya, pihak kantor cari mudahnya  saja sehingga tidak ada pengaturan bandwidth atau seting lainnya. Jaringan ini juga mudah ditembus dari luar karena biasanya Akes Point nya tidak  dipassword, jadi coba aja nongkrong disekitar kantor  lalu buka notebook dan scanning apakah ada wifi yang bisa anda pakai disitu .

Karakteristik Arsitektur Jaringan Jaringan

Dalam evolusi internet dan jaringan secara umum, ada 4 karakteristik dasar yang harus dipenuhi agar memenuhi kebutuhan pengguna:
1.            Fault Tolerance      
Sebuah jaringan fault tolerance artinya sebuah jaringan yang mampu meminimalkan akibat dari kegagalan hardware dan software, serta dapat beroperasi lagi dengan cepat jika kegagalan itu terjadi.       Jaringan jenis ini bergantung pada hubungan redundant, atau jalur redundant (lebih dari satu) antara pengirim dan penerima. Jika salah satu jalur terputus (rusak/terganggu), maka lalu lintas pesan dapat dialihkan ke jalur yang lain secara instant.       Proses pengalihan harus transparent bagi user (tidak memerlukan tindakan apapun dan tidak perlu diketahui oleh user). Baik perangkat fisik infrasturktur maupun proses logic harus bekerja sama dalam mengakomodasi redudansi tersebut. Ini adalah premis dasar bagi arsitektur jaringan saat ini.
2.            Skalabilitas      
Sebuah jaringan yang scalable dapat berkembang dengan cepat untuk mendukung user dan aplikasi baru tanpa mempengaruhi kinerja jaringan dan layanan bagi user yang lama. Ribuan user dan ISP (Internet Service Provider) terhubung ke jaringan internet tiap minggu, kemampuan jaringan tersebut untuk mendukung tambahan tersebut bergantung pada infrastuktur fisik dan arsitektur logis berlayer yang hirarkis (hierarchical layered design). Operasi pada layer yang satu tidak boleh mempengaruhi layer yang lain. Perkembangan teknologi jaringan terus menigkatkan kemampuan pengiriman pesan dari infrastruktur fisik, hal ini memungkinkan internet untuk memenuhi kebutuhan user.
3.            Quality of Service (Kualitas Layanan)      
Saat ini internet telah menyediakan level fault tolerant dan skalabilitas yang dapat diterima, namun aplikasi yang baru membutuhkan kualitas yang lebih baik, seperti video dan suara. Service tersebut memerlukan kualitas tinggi dan pengiriman yang tidak tertunda. Sebuah jaringan terkonvergensi, harus mampu mengatur prioritas dari service-service yang menggunakannya. Sehingga didapat standar kualitas yang memenuhi harapan user. Kebutuhan atas QoS (Quality of Service) mengubah cara arsitektur jaringan di desain dan diimplementasikan. Dalam contoh dibawah, layanan (service) untuk streaming diutamakan bandwidthnya dibanding halaman web.
4.            Keamanan      
Internet telah berevolusi dari jaringan kecil yang terkontrol menjadi transmisi bisnis dan personal yang terbuka, akibatnya, tingkat keamanan dari jaringan telah berubah. Muncul kebutuhan untuk menigkatkan keamanan jaringan terhadap serangan atau celah keamanan. Banyak usaha, perangkat, prosedur diimplementasikan untuk meningkatkan keamanan jaringan atau memperbaiki kesalahan pada arsitektur jaringan.

Memahami Infrastruktur Jaringan Internet Di Dunia

Internet dikatakan sebagai sebuah sistem jaringan yang terbentuk dari beragam kumpulan sub-sub jaringan komputer yang tersebar di berbagai belahan bumi. Karena setiap bentuk jaringan komputer, kecil maupun besar, dapat dengan mudah dihubungkan ke dunia maya ini, maka secara kontinyu dan eksponensial, komunitas internet pun bertambah besar. Karakteristik yang demikian mengakibatkan internet tumbuh dengan pesat, tanpa ada pihak-pihak yang mengatur perkembangannya. Secara alami, pertumbuhan internet dapat dianalogikan seperti organisme (semacam mahkluk hidup), tumbuh secara pasti menjadi semakin besar dan dewasa. Berdasarkan fakta ini terlihat, bahwa secara tidak sengaja, internet telah menjadi suatu sistem yang terdesentralisasi ke beragam pusat-pusat komunitas digital (Kosiur, 1997). Tidak ada satu lembaga pun yang dapat “memerintah” komunitas yang melakukan interaksi di dunia maya, termasuk negara Amerika Serikat sebagai pelopor teknologi ini.
Sumber: David Kosiur, 1997


Seperti diketahui bersama, jaringan fisik internet melibatkan beragam jenis perangkat keras dan perangkat lunak yang diproduksi oleh berbagai perusahaan besar di dunia. Untuk memungkinkan dilakukannya komunikasi antar komponen-komponen yang berbeda tersebut, tentu saja dibutuhkan aturan-aturan atau standard yang disepakati bersama (protokol). Salah satu protokol yang disepakati untuk dipergunakan di seluruh dunia adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Bagaimana sebenarnya cara kerja TCP/IP dilihat dari prinsip-prinsip komunikasi data?

TCP/IP sebagai salah satu protokol memiliki tugas utama untuk mengelola jaringan operasi komputer agar proses komunikasi dan lalu lintas data dapat berjalan dengan baik. Pada tingkat paling atas, protokol mengatur kerja aplikasi agar dapat dipergunakan secara efektif oleh pengguna (user), sementara di tingkat paling rendah protokol berfungsi mengubah data menjadi paket-paket sinyal digital yang siap untuk ditransmisikan melalui beragam medium dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sumber: David Kosiur, 1997


Infrastruktur Internet di Indonesia
Koneksi internet di Indonesia 95 persen ditangani melalui jaringan nirkabel, padahal mestinya koneksi tersebut mestinya diseimbangkan antara nirkabel dengan fixed linesehingga bisa meminimalisir kelebihan beban (kongesti).
Namun pada pembangunan infrastruktur internet di zamrud khatulistiwa ini terbalik bila dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Di negara lain, pembangunan infrastruktur fisik sudah selesai, baru kemudian masuk mobile internet. Indonesia sebaliknya, sebelum infrastruktur fisik selesai dibangun sudah masuk mobile internet," kata Setyanto P. Santosa, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia, ketika dihubungi okezone via ponsel, Selasa (21/2/2012).
Dia menambahkan, setelah masuknya mobile internet kemudian datang 3G. Jaringan 3G semakin memudahkan akses internet lewat perangkat bergerak. Dan karena  di rumah-rumah tidak tersedia jaringan kabel (fixed line), akses dari sana pun dilakukan lewat nirkabel atau ponsel genggam. Banyaknya akses ini membuat jaringan nirkabel congested (kelebihan beban).
Kalau kita lihat sektor telekomunikasi, *teknologi* informasi, maupun *sistem* informasi (ada sistem dan ada teknologinya, apa perbedaannya?), termasuk internet di dalamnya (terutama arsitektur dan aplikasinya), terdapat beberapa area yang saling terkait, yaitu dalam hal penyediaan jaringan, penyediaan jasa/ layanan, penyediaan aplikasi, dan vendor/ suplier (baik software maupun hardware):

  Ø  Penyediaan jaringan
Biasanya oleh operator telekomunikasi, oleh yang punya satelit, oleh yang punya FO (fiber optik, serat optik), oleh yang punya backbone, dan lain-lain.
Kebanyakan penyedia jaringan juga menjadi penyedia layanan.

  Ø  Penyediaan layanan
ISP sebagai penyedia jasa internet. Operator telekomunikasi menyediakan layanan telepon (lokal, interlokal, internasional).

  Ø  Penyediaan aplikasi
Aplikasi, seperti misalkan Google Apps, WordPress, disediakan untuk pengguna/client (termasuk yang berbayar). Aplikasi di balik detik.com disediakan pula oleh penyedia semacam ini, sedangkan konten berita diisi oleh pengelola detik.com.

  Ø  Penyediaan konten
Sub sektor ini yang semakin marak, ditunjang berkembangnya sektor industri kreatif, baik dalam hal konten informasi, konten multimedia.

  Ø  Penyediaan hardware & software –> vendor, suplier.
Kemudian, ketika kita bicara tentang internet, mulai dari kualitas & kuantitas akses, aplikasi, konten, dan sebagainya, tentu semua provider di atas adalah pemangku kepentingannya.
Infrastruktur? Tentu semua aspek pada kesemua jenis penyedia di atas memiliki infrastruktur yang harus dikembangkan.


Daftar pustaka :


by : Lisa Oktavani (XII-TKJ 2)

SMKN 1 BAURENO